Beberapa                  faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain konsentrasi,                  sifat zat yang bereaksi, suhu dan katalisator.
A.                  KONSENTRASI
                  Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi                  zat-zat yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin                  besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga                  makinbesar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian makin                  besar pula kemungkinan terjadinya  reaksi.
 
B.                  SIFAT ZAT YANG BEREAKSI
Sifat                  mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya                  reaksi.
Secara                  umum dinyatakan bahwa:
                    | - 
 | Reaksi                        antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara                        ion-ion yang muatannya berlawanan.
 
 Contoh: Ca2+(aq) + CO32+(aq)                        ®  CaCO3(s)
 Reaksi ini berlangsung dengan cepat.
 
 
 | 
                    | - 
 | Reaksi                      antara senyawa kovalen umumnya berlangsung lambat. Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungnya reaksi tersebut                      dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang                      terdapat dalam molekul zat yang bereaksi.
 
 Contoh: CH4(g) + Cl2(g) ®                        CH3Cl(g) + HCl(g)
 Reaksi ini berjalan lambat                      reaksinya dapat dipercepat apabila diberi energi misalnya                      cahaya matahari.
 
 | 
 
C.                  SUHU
                  Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan.                  Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat                  yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul                  yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea.                  Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan                  transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih                  besar. Secara matematis hubungan antara nilai tetapan laju                  reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi ARRHENIUS:
                   dimana:
k : tetapan laju reaksi
A : tetapan Arrhenius yang                  harganya khas untuk setiap reaksi
E : energi pengaktifan
R : tetapan gas universal = 0.0821.atm/moloK = 8.314                  joule/moloK
T : suhu reaksi (oK)
 
D.                  KATALISATOR
Katalisator                  adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud                  memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat                  dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen,                  dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali                  dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Fungsi                  katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat                  reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu                  reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya                  energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung                  lebih cepat.