Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
                  Faktor Biotik
                
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
| Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar. | 
 Gbr. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup | 
A.                  Individu
                                  Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor                  kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang                  manusia. Dalam                  mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah                  hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,                  mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara                  anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki                  struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan                  juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang                  atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur                  dan tingkah laku demikian disebut adaptasi. Perhatikan                  Gambar 6.4.
                
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
                  1. Adaptasi morfologi
                Adaptasi                  morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan                  hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.                 
                a. Gigi-gigi khusus
                Gigi                  hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat                  gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi                  geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik                  mangsanya. Lihat Gambar 6.5. 
b.                  Moncong
                                  Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba                  Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut,                  rayap, dan serangga lain yang merayap.                  Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak                  bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut                  dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah                  yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.                  Lihat Gambar 6.6.
c.                  Paruh
                Elang                  memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan                  ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan                  Gambar 6.7 
d.                  Daun
                Tumbuhan                  insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,                  memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang                  licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.                  Dengan                  enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan                  dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.                  
                
e.                  Akar
                 Akar                  tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang                  terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan                  bakau untuk bernapas. (LihatGambar 6.9).
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a.                  Kelenjar bau
                 Musang                  dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan                  melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan                  diri dari musuhnya.
                  b. Kantong tinta
                Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan                  hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya                  sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.                  (LihatGambar 6.1 0).
c.                  Mimikri pada kadal
                 Kulit                  kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan                  warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor                  luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.
                  3. Adaptasi tingkah laku
                Adaptasi                  tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.                  Contohnya sebagai berikut :
a.                  Pura-pura tidur atau mati
                Beberapa                  hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan                  ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati                  seekor anjing.
                  b. Migrasi
                 Ikan                  salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat                  yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun,                  ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul                  di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke                  sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma                  di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya                  mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air                  tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir                  dan akhirnya ke laut. Perhatikan Gambar 6.12.
B.                  Populasi
                                  Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu                  tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa                  dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.                
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 =                200batang
=                200batang1990-1980
 10                tahun
10                tahun= 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
                  C. Komunitas
                Komunitas                  ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu                  dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi                  satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih                  kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
D. EkosistemAntara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
                  Faktor Abiotik
                Faktor                  abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan                  kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai                  berikut.
                  a. Suhu
                Suhu                  berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang                  diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang                  hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b.                  Sinar matahari
                 Sinar                  matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari                  menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang                  dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
                  c. Air
                 Air                  berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan                  hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,                  perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air                  diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi                  bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,                  misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan                  pelapuk.
d.                  Tanah
                Tanah                  merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda                  menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah                  juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme,                  terutama tumbuhan.                 
                
e.                  Ketinggian
                                  Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat                  tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi                  fisik dan kimia yang berbeda.
                  f. Angin
                Angin                  selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam                  penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g.                  Garis lintang
                Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan                  yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan                  perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme                  yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.



1 komentar:
Makasih mas infonya, sangat membantu kami...
Posting Komentar
Komentar Anda sangat berarti